Kamis, 04 November 2010

Kelaparan di Biafra

Sumber : wikipedia dan www.flobamor.com

Republik Biafra adalah sebuah negara pecahan yang pernah ada di sebelah tenggara Nigeria selama jangka waktu sekitar tiga tahun antara 30 Mei 1967 hingga 15 Januari 1970.

Biafra diakui oleh beberapa negara termasuk Afrika Selatan namun dukungannya kepada kebijakan apartheid membuatnya kehilangan kesempatan dari kemungkinan mendapatkan dukungan dari berbagai negara Afrika lainnya.

Pada Januari 1966, para tentara Nigeria dari suku Ibo melakukan upaya kudeta yang akhirnya gagal dan cepat ditumpas. Dari Mei hingga September tahun yang sama, migran-migran Ibo di sebelah utara Nigeria menjadi sasaran pembunuhan massal. Letnan Kolonel Chukwuemeka Odumegwu Ojukwu yang memerintah bagian timur Nigeria saat itu, dan sendiri merupakan seorang Ibo, menyatakan wilayah timur tersebut sebagai negara merdeka yang beribukotakan Enugu.

Nigeria merespon dengan memblokir aliran keuangan, dan kemudian dengan kekerasan. Pertempuran terus berlangsung antara kedua belah pihak hingga tahun 1970, di mana Ojukwu akhirnya melarikan diri ke luar negeri dan Biafra kembali dimasukkan sebagai wilayah Nigeria. Dalam konflik selama tiga tahun tersebut, sekitar 1 juta orang diperkirakan menjadi korban, kebanyakan meninggal karena kelaparan dan penyakit.

Sungguh Miris hati Melihat dampak sebuah perang,begitu juga dampak perang yang terjadi di Biafra,jutaan anak meninggal dunia terutama disebabkan karena kelaparan,banyak fotografer yang mengabadikan peristiwa miris tersebut,berikut adalah foto-foto karya beberapa fotografer yang mengabadikan peristiwa kelaparan tersebut yang menyayat hati.

Ketika Igbos di Nigeria timur mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1967,Nigeria memblokade negara yang berpengalaman,yaitu Biafra.pada tiga tahun perang,lebih dari satu juta orang tewas,terutama karena kelaparan. pada masa kelaparan ini,anak-anak yang kurang protein banyak yang menderita penyakit kwarsiorkor,yang menyebabkan ototnya lemah dan perutnya melilit.kejadian tersebut menarik perhatian fotografer perang Don McCullin."saya tercurahkan oleh pandangan mata saya terhadap 900 anak-anak yang tinggal di satu di kamp dipusat titikkematian"katanya."saya kehilangan seluruh minat untuk memotret para prajurit saat beraksi".komunitas dunia memberikan intervensi guna membantu Biafra,dan belajar.pelajaran utama seputar keterkaitan kelaparan masif yang diakibatkan oleh masalah perang yang masih menghadapi persoalan yang sederhana.

1.her elder child died two days later,Kurt Strump, AP, Germany (DBR)

2.War on civilians in Umahia (Biafra),Max-Edwin Vaterlaus, Switzerland

3.Fatally wounded Ibo soldier,Gérard Klijn, The Netherlands

4.Small Biafran child in big white world,Sven-Erik Sjöberg, Sweden

5.Innocent victims of someone’s ambition,Sven-Erik Sjöberg, Sweden

6.There are many ready to help, but they have so little to give,Gérard Klijn, The Netherlands

7.Drink little brother…and live,Terence Spencer, England

8.2 bottles of milk on 10 liter of water,Max-Edwin Vaterlaus, Switzerland

9.That evening, she followed her child in death,Alex Kempkens, Germany (DBR)

10.Just one of the 8.000 children a day,Gérard Klijn, The Netherlands

Foto-foto diatas sebagai bukti bahwa begitu tidak ada untungnya sebuah peperangan,yang kalah jadi abu,yang menang jadi arang,sama-sama rugi...dan sekali lagi ditegaskan bahwa damai itu indah

Kelaparan di Biafra

Sumber : wikipedia dan www.flobamor.com

Republik Biafra adalah sebuah negara pecahan yang pernah ada di sebelah tenggara Nigeria selama jangka waktu sekitar tiga tahun antara 30 Mei 1967 hingga 15 Januari 1970.

Biafra diakui oleh beberapa negara termasuk Afrika Selatan namun dukungannya kepada kebijakan apartheid membuatnya kehilangan kesempatan dari kemungkinan mendapatkan dukungan dari berbagai negara Afrika lainnya.

Pada Januari 1966, para tentara Nigeria dari suku Ibo melakukan upaya kudeta yang akhirnya gagal dan cepat ditumpas. Dari Mei hingga September tahun yang sama, migran-migran Ibo di sebelah utara Nigeria menjadi sasaran pembunuhan massal. Letnan Kolonel Chukwuemeka Odumegwu Ojukwu yang memerintah bagian timur Nigeria saat itu, dan sendiri merupakan seorang Ibo, menyatakan wilayah timur tersebut sebagai negara merdeka yang beribukotakan Enugu.

Nigeria merespon dengan memblokir aliran keuangan, dan kemudian dengan kekerasan. Pertempuran terus berlangsung antara kedua belah pihak hingga tahun 1970, di mana Ojukwu akhirnya melarikan diri ke luar negeri dan Biafra kembali dimasukkan sebagai wilayah Nigeria. Dalam konflik selama tiga tahun tersebut, sekitar 1 juta orang diperkirakan menjadi korban, kebanyakan meninggal karena kelaparan dan penyakit.

Sungguh Miris hati Melihat dampak sebuah perang,begitu juga dampak perang yang terjadi di Biafra,jutaan anak meninggal dunia terutama disebabkan karena kelaparan,banyak fotografer yang mengabadikan peristiwa miris tersebut,berikut adalah foto-foto karya beberapa fotografer yang mengabadikan peristiwa kelaparan tersebut yang menyayat hati.

Ketika Igbos di Nigeria timur mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1967,Nigeria memblokade negara yang berpengalaman,yaitu Biafra.pada tiga tahun perang,lebih dari satu juta orang tewas,terutama karena kelaparan. pada masa kelaparan ini,anak-anak yang kurang protein banyak yang menderita penyakit kwarsiorkor,yang menyebabkan ototnya lemah dan perutnya melilit.kejadian tersebut menarik perhatian fotografer perang Don McCullin."saya tercurahkan oleh pandangan mata saya terhadap 900 anak-anak yang tinggal di satu di kamp dipusat titikkematian"katanya."saya kehilangan seluruh minat untuk memotret para prajurit saat beraksi".komunitas dunia memberikan intervensi guna membantu Biafra,dan belajar.pelajaran utama seputar keterkaitan kelaparan masif yang diakibatkan oleh masalah perang yang masih menghadapi persoalan yang sederhana.

1.her elder child died two days later,Kurt Strump, AP, Germany (DBR)

2.War on civilians in Umahia (Biafra),Max-Edwin Vaterlaus, Switzerland

3.Fatally wounded Ibo soldier,Gérard Klijn, The Netherlands

4.Small Biafran child in big white world,Sven-Erik Sjöberg, Sweden

5.Innocent victims of someone’s ambition,Sven-Erik Sjöberg, Sweden

6.There are many ready to help, but they have so little to give,Gérard Klijn, The Netherlands

7.Drink little brother…and live,Terence Spencer, England

8.2 bottles of milk on 10 liter of water,Max-Edwin Vaterlaus, Switzerland

9.That evening, she followed her child in death,Alex Kempkens, Germany (DBR)

10.Just one of the 8.000 children a day,Gérard Klijn, The Netherlands

Foto-foto diatas sebagai bukti bahwa begitu tidak ada untungnya sebuah peperangan,yang kalah jadi abu,yang menang jadi arang,sama-sama rugi...dan sekali lagi ditegaskan bahwa damai itu indah

Cara Memetakan Pikiran

By : http://oxana.blogdetik.com

Otak manusia bekerja dengan pola tertentu. Ada semacam peta yang bekerja untuk membuat interkoneksi di seluruh tubuh kita. Interkoneksi tersebut saling memberi dan menerima. Dengan demikian, manusia dapat melakukan seluruh pekerjaannya dengan baik. Bila otak tak mampu melakukan itu semua, maka koordinasi dalam tubuh kita akan menjadi kacau. Akibatnya, kita tak mampu menyelesaikan seluruh kegiatan dengan baik.

Demikian pula bila kita ingin melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik, maka kita harus membuat sebuah sistem koordinasi dengan baik. Salah satu cara yang populer untuk membuat sistem koordinasi tersebut adalah dengan peta pikiran atau Mind Map. Dengan peta pikiran, kita dapat menyusun sebuah rencana kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dengan peta pikiran ini, manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya secara baik.

Seorang guru harus tahu tentang peta pikiran ini. Gunanya adalah untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dengan peta pikiran pula, guru dapat menyiapkan diri secara maksimal ketika akan memberikan pelajaran. Dan yang terpenting, guru akan terbantu dalam menjelaskan sebuah materi pelajaran secara mudah, jelas, dan efektif.

Bagi yang belum terbiasa, membuat peta pikiran akan lebih sulit. Tapi, apabila dipelajari maka akan mudah dilakukan. Belajar membuat peta pikiran tak sesulit yang dibayangkan. Kalau melihatnya, terasa sulit, tetapi bila kita memperlajarinya akan sangat mudah. Hanya butuh waktu beberapa menit, kegiatan membuat peta pikiran pasti akan bisa. Apapun yang akan kita lakukan dalam proses belajar mengajar, peta pikiran akan membantu kita merencanakan dan mengkoordinasikannya secara baik.

Belajar fisika, matematika, sejarah, olah raga, kesenian, dan lain-lain, akan lebih mudah diberikan apabila seorang guru memiliki peta pikiran yang telah disusun secara baik. Konsep-konsep pelajaran yang demikian banyak akan lebih mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran. Pelajaran sejarah yang demikian rinci, akan lebih ringkas dengan menggunakan peta pikiran, walaupun penjelasan yang bisa berikan sangat banyak.

Begitulah, peta pikiran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada para siswanya. Siswapun akan lebih mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Jadi, peta pikiran ini juga harus dipahami oleh para siswa. Guru juga harus mengajarkan siswanya bagaimana membuat peta pikiran. Siswa yang mampu membuat peta pikiran dengan baik dapat dipastikan akan lebih mudah memahami pelajaran dibandingkan dengan siswa yang tak mampu membuatnya lebih baik. Tugas gurulah untuk mengajarkan kepada para siswanya bagaimana membuat peta pikiran secara lebih baik.

Menurut Tony Buzan, untuk membuat peta pikiran (Mind Map) diperlukan tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut adalah :

1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.

3. Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map atau peta pikiran kita lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreativ, dan menyenangkan.

4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dengan cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang dan ranting yangg lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik! Tanpa hubungan dengan mind map anda, segala sesuatu (terutama ingatan dan pembelajaran) akan berantakan. Jadi buat hubungan!

5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.

6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada mind map. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat atau ungkapan cenderung menghambat efek pemicu ini. Mind map yang memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi jarinya bekerja. Mind map yang memiliki kalimat atau ungkapan adalah seperti tangan yang semua jarinya diikat oleh belat kaku.

7. Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita hanya mempunyai 10 gambar di dalam mind map, mind map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan!

Selasa, 02 November 2010

Bagaimana cara mencatat kreatif

tony-buzan-fruit-mindmap












By MuhammadNoer.com

Pernahkah Anda mendengar Mind Mapping atau Peta Pikiran? Mind Mapping adalah sebuah cara mencatat dengan memanfaatkan bagaimana otak bekerja. Teknik ini diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri.

Menurut Buzan, otak bekerja dengan gambar dan asosiasi, dan cara mencatat Mind Mapping juga mengandalkan gambar dan asosiasi tersebut.

Saya mengenal Mind Mapping pertama kali pada tahun 1995 ketika duduk bangku SMU dan sejak itu menjadi pengguna rutin teknik mencatat yang kreatif ini. Pada awalnya mencatat dengan cara ini terasa aneh karena menggunakan gambar dan kata-kata yang singkat. Tapi setelah terbiasa, cara ini sangat nyaman dan bisa disesuaikan dengan preferensi Anda. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya bisa mencatat 1 bab materi teks book yang cukup kompleks terdiri dari sekitar 30 halaman dalam satu lembar catatan Mind Map ukuran A4.

Bagaimana Memori Bekerja

Sebelum melihat lebih lanjut tentang Mind Mapping, saya ingin menjelaskan bagaimana daya ingat bekerja. Secara sederhana, daya ingat terkait dengan persepsi, perhatian yang Anda berikan (attention), dan proses berpikir atau memahami (reasoning).

Informasi yang Anda terima akan dikaitkan dan saling terhubung dengan informasi yang sebelumnya telah diketahui atau dialami. Dengan demikian, secara alamiah manusia memilih informasi apa yang disukainya untuk diingat dan informasi apa yang tidak ingin disimpan. Proses memanggil kembali informasi ini bergantung kuat pada asosiasi yang dibentuk. Semakin kuat asosiasi sebuah informasi akan semakin mudah diingat dan dipanggil kembali.

Selain itu aspek emosi juga memegang peranan penting dalam daya ingat. Itu kenapa informasi yang memiliki aspek emosi akan lebih mudah diingat dan cenderung sulit dilupakan. Masih ingatkah Anda ketika bertemu belahan hati yang sekarang sudah menjadi istri? Masihkah Anda bisa mengingat getaran-getaran asmara pada saat itu?

Bagaimana Mind Mapping Bekerja

Setelah Anda mengetahui cara memori atau daya ingat bekerja, sekarang kita akan melihat hubungannya dengan Mind Mapping. Pada teknik Mind Mapping, Anda akan mencatat menggunakan kata kunci (keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi di kepala Anda dan ketika Anda melihat gambar tersebut maka akan terjelaskan ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi.

Berikut contoh sederhana: Coba bayangkan kata “jeruk”. Ketika Anda membayangkan sebuah jeruk, maka Anda melihat buah yang berwarna kuning, rasa yang kadang manis dan kadang sedikit asam, atau segelas jus jeruk yang menyegarkan.

Pernahkah ketika mendengar kata jeruk yang terbayang di benak Anda adalah huruf-huruf J-E-R-U-K? Kecil kemungkinan hal itu yang Anda bayangkan. Demikianlah dalam Mind Mapping, Anda cukup menuliskan kata kunci yang mewakili dan gambar yang paling sesuai dengan asosiasi dan preferensi Anda.

Dalam membuat Mind Mapping juga disarankan menggunakan warna. Cara ini akan mempermudah Anda untuk menyusun pokok pikiran yang berbeda serta memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata kunci-gambar-warna.

how-brain-works

Dengan demikian Mind Mapping menjadi cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak Anda secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, maka mind mapping mengajak Anda untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.

Jika menggunakan catatan konvensional, Anda harus menghafal daftar panjang yang Anda buat dan seringkali ada yang terlewati. Sebaliknya dengan mind mapping, secara mental Anda membangun sebuah gambar yang dapat dibayangkan. Ketika gambar tersebut muncul dalam benak Anda, maka seluruh penjelasan yang terkandung di dalamnya akan terjelaskan.

Membuat Catatan Mind Map Pertama Anda

Untuk membuat mind map tidak sulit. Yang Anda butuhkan adalah:

  • Kertas putih bersih. Disarankan menggunakan kertas yang cukup lebar kira-kira ukuran A4. Jangan gunakan kertas bergaris karena akan mengganggu gambar yang Anda buat
  • Pensil, spidol warna-warni
  • Kreativitas dan imajinasi Anda

Contoh berikut saya ambil dari buku Tony Buzan berjudul “How To Mind Map”.

Misalkan Anda ingin membuat catatan tentang Merencanakan Sebuah Presentasi. Maka langkah yang harus dilakukan adalah:

  • Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.
  • Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan untuk merencanakan sebuah presentasi Anda perlu membuat Mind Map.
  • Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
  • Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik. Anda mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa Anda sendiri.
  • Selanjutnya dari tiap cabang buat sub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
  • Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat Anda. Tidak ada aturan khusus dalam membuat mind mapping sebab Anda-lah sang seniman.
  • Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Anda bisa menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.
  • Selesai

Berikut contoh Mind Map yang saya ambil dari buku Tony Buzan, “How To Mind Map”

tony-buzan-presentation-mindmap

Dengan catatan ini Anda akan dengan mudah mengingat ada empat hal yang harus dipersiapkan dalam merencanakan presentasi. Dengan alur-alur yang diberi label kata kunci tertentu dan gambar Anda dapat membayangkan dan memahami keseluruhan catatan yang Anda buat tanpa harus menghafal. Menarik bukan?

Beberapa Contoh Mind Map

Berikut beberapa contoh Mind Map yang saya buat ketika kuliah dulu di bidang Ekonomi dan Marketing sekitar 10 tahun yang lalu. Mohon dimaafkan mind map ini kurang mengikuti kaidah penggunaan warna karena saat itu saya tidak punya pensil warna warni. Setiap lembar catatan tersebut merupakan rangkuman 1 bab yang saya pelajari. Ketika akan menjalani ujian, saya cukup mengandalkan beberapa lembar catatan tadi dan melakukan review 30 menit sampai 1 jam ketika banyak orang lain akan begadang semalaman untuk mempersiapkan diri.

muhammadnoer-advertising-mindmap

muhammadnoer-inflation-mindmap

muhammadnoer-Economic-Growth-mindmap

Dan jika harus menjelaskan kembali isi dari catatan tersebut setelah sekian tahun, Insya Allah saya masih bisa melakukannya dengan runtut dan lengkap. Mudah-mudahan ini memotivasi Anda untuk membuat catatan yang kreatif dan bertahan seumur hidup.

Pada posting berikutnya saya akan menjelaskan bagaimana merangkum bahan bacaan Anda ke dalam satu lembar catatan mind map. Saya juga akan membahas bagaimana menggunakan mind map untuk berbagai keperluan misalkan: catatan untuk sebuah pidato atau presentasi, brainstorming, dan masih banyak lagi. Doakan semoga saya diberikan waktu dan kekuatan untuk menuliskannya. Selamat mencoba.

Laksamana Cheng Ho Datang Sebelum Columbus Menembus Atlantik

Oleh: Dwi Hartanto
(Sumber: Sabili No. 13 TH. XVI 15 Januari 2009 / 18 Muharram 1430

Enam abad atau tepatnya 603 tahun sebelum Columbus, penjelajah Islam sudah bolak-balik melakukan eksplorasi di Amerika. Bahkan, ada yang menetap dan menikah dengan penduduk lokal, menjadi bagian dari penduduk asli Amerika.

Sejarah memang milik penguasa. Ketika peradaban dan kekuasaan umat Islam mulai redup, seiring jatuhnya Granada di Spanyol, benteng terakhir umat Islam di Eropa, tahun 1492, pencapaian emas para ilmuwan dan penjelajah Muslim pun ikut dikubur dalam-dalam. Salah satunya adalah sejarah penemuan benua Amerika dan cikal bakal komunitas Muslim di daratan yang dihuni orang-orang Indian ini.

Akibatnya, selama ribuan tahun, sejarah dunia yang diajarkan di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi diputarbalikkan. Benua Amerika ditemukan oleh Christopher Columbus, 12 Oktober 1492. Bahkan ketika pertama kali menginjakkan kakinya di daratan yang ia sangka Semenanjung Hindia itu, Columbus menyebutnya sebagai The New World.

Tapi bagi umat Islam, Amerika bukanlah ‘Dunia Baru’, sebab 603 tahun sebelum Columbus, penjelajah Muslim dari Andalusia dan Afrika Barat telah membangun peradaban di benua itu. Mereka berasimiliasi secara damai, berdagang dan menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, menjadi bagian dari lokal genius Amerika. Menzies menulis, Zheng He (Cheng Ho), Laksamana Muslim dari Cina, juga telah mendarat di Amerika pada 1421 M, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Karenanya, klaim yang menyatakan Columbus sebagai penemu Amerika akhirnya pun patah.

Literatur yang menerangkan bahwa penjelajah Islam sudah menginjakkan kaki di Amerika beberapa abad sebelum Columbus juga cukup banyak. Salah satunya ditulis oleh pakar sejarah dan geografi Abul-Hasan Ali Ibnu al-Husain al-Masudi (871-975 M). Dalam bukunya, Muruj Adh-dhahab wa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels—Hamparan Emas dan Tambang Permata), al-Masudi menulis, Khashkhash Ibnu Sa’ied Ibnu Aswad, seorang penjelajah Muslim dari Cordoba, ibukota Kekhalifahan Andalusia (Spanyol), berhasil mencapai benua Amerika pada 899 Masehi.

Al-Masudi menjelaskan, semasa pemerintahan Khalifah Abdullah Ibnu Muhammad (888-912 M) di Andalusia, Khashkhash berlayar dari Pelabuhan Delbra (Palos) pada 889 M menyeberangi Lautan Atlantik hingga mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul). Sekembalinya dari benua yang sekarang disebut Amerika ini, Khashkhash membawa harta yang menakjubkan.

Sejak itulah, pelayaran menembus Samudera Atlantik yang saat itu dikenal sebagai “lautan yang gelap dan berkabut” itu banyak dilakukan pedagang dan ilmuwan Muslim. Al-Masudi juga menulis buku Akhbar as-Zaman yang memuat catatan pengembaraan pedagang Muslim ke kawasan Afrika dan Asia. (Al-Masudi, Muruj Adh-Dhahab, Vol 1, P 1385).

Literatur yang paling populer adalah essay Dr Youssef Mroueh dari Preparatory Commitee for International Festivals to Celebrate the Millenium of the Muslims Arrival to the Americas, tahun 1996. Dalam essay berjudul Precolumbian Muslims in Amerika (Muslim di Amerika Pra-Columbus), Dr Mroueh menunjukkan sejumlah fakta bahwa Muslimin dari Andalusia dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya 5 abad sebelum Columbus.

Pada pertengahan abad ke-10, pada masa pemerintahan Bani Umayyah, yaitu Khalifah Abdurrahman III (929-961 M), kaum Muslimin dari Afrika berlayar ke arah barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol menembus “samudera yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”. Dalam pelayaran itu, ada sejumlah kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu. Mereka inilah imigran Muslim gelombang pertama yang tiba di Amerika.

Dr Mroueh juga menulis, berdasarkan catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibnu Umar al-Gutiyya, pada masa pemerintahan Khalifah Hisham II (976-1009 M) di Andalusia (Spanyol), penjelajah dari Granada bernama Ibnu Farrukh meninggalkan pelabuhan Kades, Februari 999 M. Farrukh melintasi Lautan Atlantik, mendarat di Gando (Kepulauan Canary) dan berkunjung pada Raja Guanariga. Ia melanjutkan pelayaran ke barat, melihat dua pulau dan menamakannya Capraria serta Pluitana. Ia kembali ke Andalusia, Mei 999 M.

Al-Syarif alIdrisi (1099-1166), pakar Geografi dan ahli pembuat peta, dalam bukunya yang berjudul Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaaq (Ekskursi dari yang Rindu Mengarungi Ufuq) menulis, sekelompok pelaut Muslim dari Afrika Utara berlayar mengarungi samudera yang gelap dan berkabut. Ekspedisi yang berangkat dari Lisbon (Portugal) ini, dimaksudkan untuk mendapatkan apa yang ada di balik samudera itu? Berapa luasnya dan di mana batasnya? Mereka pun menemukan daratan yang penghuninya bercocok tanam dan berkomunikasi dengan bahasa Arab.

Pelayaran melintasi Samudera Atlantik dari Maroko juga dicatat oleh penjelajah Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel al-Mazandarani. Kapalnya melepas jangkar dari pelabuhan Tarfay di Maroko pada masa Sultan Abu Yacob Sidi Youssef (1286-1307 M), penguasa keenam Kekhalifahan Marinid. Rombongan ekspedisi ini mendarat di Pulau Green di Laut Karibia pada 1291. Menurut Dr Mrouh, catatan perjalanan pelaut Maroko ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam pada era sesudahnya.

Sultan-sultan dari Kerajaan Mali di Afrika Barat yang beribukota di Timbuktu, juga melakukan penjelajahan hingga mendarat di benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl al-Umari (1300-1384 M) menulis catatan eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, saat itu menjadi pusat peradaban, keilmuwan, dan perpustakaan yang maju di Afrika.

Ekspedisi darat dan laut banyak dilakukan orang termasuk umat Islam menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu. Sultan yang tercatat melakukan pengembaraan ke benua Amerika adalah Sultan Abu Bakari I (1285-1312 M). Sultan Abu Bakari adalah saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312-1337 M). Sultan Abu Bakari I melakukan dua kali ekspedisi menembus Lautan Atlantik dan mendarat di Amerika. Bahkan, penguasa Afrika Barat yang juga ilmuwan ini menyusuri sungai Mississippi untuk mencapai pedalaman Amerika Tengah dan Utara, tahun 1309-1312 M.

Selama di benua baru ini, para eksplorer tetap menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi dengan penduduk setempat. Dua abad kemudian, tepatnya tahun 1513 M, penemuan benua Amerika ini diabadikan dalam peta berwarna yang disebut Piri Re’isi. Peta ini dipersembahkan kepada Khalifah Ottoman, Sultan Selim I, tahun 1517 di Turki. Peta ini berisi informasi akurat tentang belahan bumi bagian barat, Amerika Selatan, benua Antartika, dan penggambaran pesisir Brazil yang detail.

Bukti Sejarah dan Arkeologis
Selain penjelajahan yang dilakukan kaum Muslimin, bukti sejarah dan arkeologis yang menerangkan kehadiran orang-orang Islam di Amerika jauh sebelum Columbus juga cukup banyak, di antaranya:

Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru dari Harvard University menunjukkan bukti-bukti detail bahwa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di benua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.

Di negara bagian Inyo dan California, Dr Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. Salah satunya bertuliskan “Yesus bin Maria” yang artinya “Isa anak Maria”. Kaligrafi ini tentu saja datang dari ajaran Islam yang hanya mengakui Nabi Isa sebagai anak manusia bukan anak Tuhan. Dr Barry juga percaya bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih tua dari usia negara Amerika Serikat.

Bahkan, Dr Fell menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, diagram, dan beberapa ilustrasi pada bebatuan untuk keperluan pendidikan di sekolah Islam. Tulisan, diagram, dan ilustrasi itu merupakan mata pelajaran matematika, sejarah, geografi astronomi, dan navigasi laut. Semuanya ditulis dalam bahasa Arab Kufik, Afrika Utara.

Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini berada di barat Amerika seperti di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, Hickison Summit Pass (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New Mexico), dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini diperkirakan berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis oleh Donald Gyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Santa Barbara, 1989).

Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard University, Loe Weiner, menulis bahwa Columbus sendiri sebenarnya juga mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Tengah, Utara, dan Selatan, termasuk Canada. Tapi tak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli Amerika, umat Islam datang untuk berdagang, berasimilasi, dan melakukan perkawinan dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin. Columbus juga mengakui, dalam pelayaran antara Gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri di atas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba, Meksiko, Texas, dan Nevada.

Ketiga, John Boyd Thacer dalam bukunya Christopher Columbus yang terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Columbus telah menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Gibara, bagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan masjid di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu, dalam rangkaian penelitian antroplogis, para antropolog dan arkeolog juga menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta ayat-ayat al-Quran di Cuba, Meksiko, Texas, dan Nevada.

Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang diterbitkan Al-Ittihad, Juli 1977, hal 60 menyebutkan, para antropolog yang melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississippi dan Arizona. Prasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim ini juga membawa gajah dari Afrika. Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal dengan karyanya They Came Before Columbus, menemukan kemiripan arsitektur bangunan penduduk asli Amerika dengan kaum Muslim Afrika.

Perbandingan Kapal Cheng Ho dan Columbus

Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan, juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, UMAT ISLAM SUDAH ADA DI AMERIKA PALING TIDAK SETENGAH ABAD SEBELUM COLUMBUS LAHIR. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir.

Keenam, salah satu buku yang sudah diterjemahkan ke bahsa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelususrannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe.

Jejak yang Masih Terlihat
Hari ini, cobalah Anda membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan cermatilah nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Columbus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El Morro, dan al-Amitos, serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.

Di bagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. DI negara bagian Washington ada kota Salem. DI Karibia (jelas bahasa Arab) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya La-Habana (Havana). Masih di Amerika Tengah, terdapat Pulau Grenada, Barbados, Bahama, dan Nassau.

Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordoba (di Argentina), al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya ada juga nama-nama pegunungan seperti, Appalachian (Apala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka di pantai barat. Kota besar di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliu-liuk bernama Toledo, nama universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia.

Menurut Dr Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik negara bagian, kota, sungai, gunung, danau, dan desa yang diambil dari nama Islam atau nama dengan akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81 di Kanada. Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Columbus menginjakkan kakinya ke Amerika.

Dr. A. Zahoor juga menulis bahwa nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari Arkan-sah dan Tennesse dari Tanasuh. Demikian juga nama kota besar seperti Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang artinya “Allah akan menganugerahkan sesuatu di kemudian hari”.

Dr. Mroueh juga menuliskan, beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama kota suci seperti, Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas dengan penduduk 26 ribu jiwa, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di Utah, dan Arva di Ontario Canada.

Ketika Columbus mendarat di kepulauan Bahama, 12 Oktober 1492, pulau itu sudah diberi nama Guanahani oleh penduduknya. “Guanahani” berasal dari bahasa Mandika, turunan dari bahasa Arab yang berarti tempat keluarga Hani bersaudara. Columbus mengatakan, penduduk asli di sini bersahabat dan suka menolong. Tapi ia seenaknya menamakan tempat ini ‘San Salvador’ dan merampas kepemilikannya dari penduduk setempat. Meski begitu, hingga hari ini kata “guana” yang berasal dari kata ikhwana (saudara) ini, masih banyak dipakai sebagai nama kawasan di Amerika Tengah, Selatan, dan Utara.

JADI JELAS, PENEMU AMERIKA SAMA SEKALI BUKAN COLUMBUS, TAPI PARA PIONIR PELAYARAN DUNIA YAKNI PARA PELAUT DAN PENJELAJAH ISLAM YANG ULUNG.

Permintaan Sponsor
Pertanyaannya, kenapa Columbus yang kemudian dikenal sebagai penemu benua Amerika? Ke mana jejak-jejak penjelajah Islam? Sedikit jawaban, bisa diperoleh dari tulisan Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew. “The story of the jews in America begins with Christopher Columbus. On August 2, 1492, more than 300,000 Jews were expelled from Spain, with which event Spain’s prestige began its long decline, and on August 3, the next day…,”

Perjalanan Columbus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah terjadinya pertarungan politik di Spanyol, atau tepatnya sehari setelah jatuhnya Granada, benteng terakhir umat Islam di Andalusia (Spanyol). Dalam pertarungan politik itu, 300 ribu orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh Raja Ferdinand yang Kristen. Selanjutnya, dikisahkan bagaimana para juragan dan pedagang Yahudi mengumpulkan uang untuk membiayai rombongan ekspedisi Columbus, yang juga dibantu oleh dan berpenumpang orang-orang Yahudi.

Tapi, tak banyak orang yang mengetahui bahwa ekspedisi Columbus dengan dua kapal yakni Pinta dan Nina ini dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim. Mereka adalah dua bersaudara Martin Alonso Pinzon yang menakhodai Kapal Pinta dan Vicente Yanex Pinzon menakhodai Kapal nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam perkapalan, pelayaran, mengorganisir ekspedisi, dan mempersiapkan perlengkapan kapal berbendera Santa Maria ini.

Kedua pelaut Muslim itu merupakan keluarga Sultan Maroko Abu Zayan Muhammad III (1362-1366) yang menguasai Kekhalifahan Marinid (1196-1465). (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York, 1950). Selain itu, Columbus dan para penjelajah setelahnya, khususnya dari Spanyol dan Portugis mampu melayari Samudera Atlantik sejauh 2.400 km karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh para penjelajah dan pedagang Muslimin. Termasuk, informasi dari buku karya Abul Hassan al-Masudi yang berjudul Akhbar az-Zaman.

Pada pertengahan abad 16, pasca runtuhnya kekhalifahan Islam di Andalusia, terjadi pemaksaan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi dan Islam untuk menganut Katholik, disebut Spanish Inquisition. Ada tiga sikap orang-orang Yahudi dan Islam dalam menghadapi inkuisisi itu. Pertama, yang tak mau pindah agama, disiksa dan dieksekusi dengan dibakar atau dipancang di kayu salib.

Kedua, beralih agama menjadi Katholik Roma. Orang Islam yang beralih agama disebut Morisko, sedangkan orang Yahudi disebut Marrano. Mereka hidup dalam pengawasan ketat, apakah berganti agama secara serius atau tidak. Ketiga, melarikan diri menyeberang Laut Atlantik. Inilah gelombang imigran kedua yang mencapai benua Amerika. Dalam gelombang imigran kedua inilah termasuk rombongan ekspedisi yang dipimpin Columbus.

Pembantaian terhadap umat Islam dan Yahudi mencapai puncaknya pada masa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurang-kurangnya ada dua dokumen yang menerangkan tentang ini. Pertama, tahun tahun 1539, Raja Spanyol, Carlos V, mengeluarkan dekrit yang melarang penduduk keturunan Muslim bermigrasi ke Amerika Latin. Kedua, setelah diratifikasi pada 1543, dekrit itu memerintahkan pengusiran besar-besaran pada komunitas Muslimin yang bermukim di Amerika. Pada saat itu, benua itu merupakan jajahan Spanyol. Inilah sebabnya, komunitas Muslim di Amerika tidak berkembang, bahkan punah, karena mereka tetap diburu meski sudah bermigrasi beberapa abad sebelum jatuhnya Andalusia.

Nah, berita “penemuan benua Amerika” dikirim pertama kali oleh Columbus pada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Selanjutnya, komunitas Yahudi memanfaatkan momen ini dengan cara mempublikasikan pelayaran Columbus pada dunia untuk menciptakan legenda di dunia pelayaran. Selanjutnya, karena sejak jatuhnya kekhalifahan Islam di Andalusia, media massa dan publikasi dikuasai orang-orang Yahudi, maka ketidakjujuran dalam menulis fakta sejarah dilakukan secara sistematis oleh mereka.

Kini, fakta itu telah terbuka lebar, maka menjadi tugas generasi Muslim selanjutnya untuk meneruskan jejak pengembaraan ini.

Senin, 01 November 2010

cherokee suku Indian muslim yang musnah

Sumber : Sabili, No.13 TH. XVI 15 JANUARI 2009/18 MUHARRAM 1430

Jika anda mengunjungi Washington, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama Abdel-Khak and Muhammad Ibnu Abdullah.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku Cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian wanita suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku Cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadhan Ibnu Wati.

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku Cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali syllabary suku mereke pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Seqouyah ini mirip sekali dengan bahasa Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat Cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata "Muhammad" dalam tulisan Arab.

Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870..

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa :
”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah SWT.

Selasa, 11 Mei 2010

menanam sayur dalam pot vertikultur

Salah satu cara memanfaatkan sampah bekas yang berupa kaleng adalah untuk menanam sayur mayur. Selain mengurangi tumpukan sampah, hal ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga. JIka ingin menekuninya bahkan bisa menjadi peluang usaha. Oke kita simak artikel tentang penanaman sayuran dengan memanfaatkan kaleng bekas yang dilakukan oleh bapak Kasino, pekebun sayuran di Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Bisa ditiru khan, yang perlu diingat adalah bagaimana cara penanamannya, media yang digunakan termasuk kaleng dan tanah serta pupuknya dan penyiramannya :)

=================

Vertikultur Kaleng Susun
Sumber : http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=1141

Kaleng bekas biasa dibuang ke tong sampah. Namun, tidak bagi Kasino, pekebun sayuran di Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Ia mengumpulkan kaleng-kaleng bekas berukuran 5 kg sebagai bahan vertikultur alias budidaya tanaman sistem bertingkat.

Pemandangan itu sungguh kontras. Di sudut kebun seluas 700 m2, kaleng-kaleng bekas menggunung; 200 m dari tumpukan itu tampak panorama hijau segar. Sepuluh kaleng disusun vertikal setinggi 2 m dan diperkuat dengan bambu. Seledri tumbuh subur di setiap ‘lubang tanam’ di dinding kaleng. Selain seledri, Kasino juga membudidayakan beberapa sayuran lain seperti bawang daun, cabai, sawi, dan tomat. Total jenderal ia menanam 30 sayuran berteknologi vertikultur.

Gagasan membikin vertikultur kaleng itu muncul lantaran Kasino dan Dadang Permadi prihatin sektor agribisnis kurang diminati. ‘Perlu inovasi dan menciptakan teknologi baru dalam bercocok tanam agar pertanian kembali dilirik,’ kata Kasino. Oleh karena itu sejak awal 2007 mereka merancang vertikultur di lahan 700 m2. Lokasi itu semula hanya ditumbuhi semak belukar. Mula-mula Kasino mencari kaleng cat bekas dan es krim berdiameter 15 cm (lihat ilustrasi).

Pria kelahiran 14 Oktober 1957 itu menggunakan campuran sekam mentah, serbuk gergaji, dan kompos, serta tanah sebagai media tanam sayuran. Kasino menyebut tiga media pertama sebagai otek alias organik tepat guna. Perbandingannya 1:1:1:1. Untuk komoditas umbi-umbian ia memanfaatkan campuran otek, sekam bakar, dan sekam mentah dengan perbandingan 1:1:1. Khusus untuk padi, ia memilih sekam mentah, serbuk gergaji, dan kompos untuk media tanam.

20 kg/m2
Vertikultur memang bukan hal baru di tanahair. Sejak 1990-an teknologi budidaya itu sudah diterapkan. Umumnya pekebun menggunakan bambu, polietilenchlorida (PVC), dan pot. Namun, Kasino justru memanfaatkan barang bekas. Dengan sistem budidaya vertikal, sangat memungkinkan untuk melakukan intensifikasi. Bayangkan, di sebuah kaleng Kasino membuat 45 lubang tanam. Padahal, di luasan 1 m2 ia membuat 4 susun vertikultur. Satu susun terdiri atas 10 kaleng. Oleh karena itu jumlah lubang tanam dalam 4 susun mencapai 1.800 buah.

Dari 4 susun vertikultur di lahan 1 m2, ia memetik rata-rata 20 kg seledri. Sekilo seledri terdiri atas 4 rumpun tanaman yang masing-masing terdiri atas 10 tangkai. Di pasaran harga 3 tangkai seledri Rp1.000, sehingga Kasino memperoleh minimal Rp266.000. Bandingkan dengan produktivitas seledri yang dibudidayakan secara konvensional. Menurut Husin Kusnadi, pekebun sayuran di Bandung, produktivitas seledri rata-rata 8 kg per m2. dengan harga jual Rp4.000 per kg, pendapatannya hanya Rp32.000. Artinya, produktivitas seledri vertikultur lebih tinggi daripada seledri konvensional.

Menurut Dr Agus Suryanto, ahli budidaya tanaman Universitas Brawijaya Malang, vertikultur berproduksi tinggi amat wajar sepanjang pasokan nutrisi terpenuhi. Sumber hara di kaleng bekas itu amat terbatas. Oleh karena itu pekebun vertikultur menambahkan pupuk untuk mencukupi kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Dengan penambahan pupuk itulah produktivitas sayuran vertikultur tetap tinggi.

Selain menghemat lahan, metode itu juga minim perawatan. Untuk penyiraman, cukup memutar kran. Campuran air dan nutrisi di tandon yang posisinya lebih tinggi daripada susunan vertikultur mengalir ke pot teratas. Kasino menutup permukaan atas setiap pot tertinggi dan membuat puluhan lubang berdiameter 2 mm. Larutan nutrisi mengalir ke pot di bawahnya, begitu seterusnya hingga pot paling dasar. Dalam sehari larutan nutrisi diberikan 3 kali, sebanyak 2,5 l. ‘Dengan cara ini bisa menghemat air yang terbuang sampai 100 kali lipat,’ tambah Kasino.

Hemat
Nutrisi pertumbuhan terbuat dari gula dan unsur-unsur lain yang difermentasi selama sepekan. Kasino memasukkan campuran 1 liter nutrisi ke dalam 20 liter air. Cairan itu berfungsi sebagai sumber unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Hasilnya, pertumbuhan lebih cepat, panen lebih cepat, dan produksi meningkat. Walau dalam 1 kaleng ditanami puluhan tanaman, tidak akan terjadi kompetisi, karena unsur hara yang diperlukan sangat melimpah.

Kasino menuturkan biaya produksi untuk membuat satu rangkaian vertikultur terdiri atas 10 pot hanya Rp30.000. Biaya lainnya hanya untuk perawatan. ‘Tidak sampai Rp5.000 per kaleng, karena semua peralatan dan media tanam bisa digunakan lagi,’ kata Dadang. Media tanam bisa digunakan sampai 3 kali penanaman. Namun, menurut Sunandi Kertawijaya, pekebun vertikultur di Bandung, Jawa Barat, budidaya bertingkat lebih mahal. ‘Semua alat kan harus dibeli, termasuk nutrisi untuk tanaman. Budidaya konvensional, semuanya sudah tersedia di tanah,’ ujar Sunandi.

Keuntungan lain? Pekebun dapat mengatur waktu panen. Padi misalnya. Jika di sawah hanya 2 kali panen dalam setahun, dengan vertikultur bisa diatur sampai 5 kali panen. Dengan kelebihan itu wajar jika Kasino dan Dadang berencana melebarkan lagi kebunnya. (Lani Marliani/Peliput: Nesia Artdiyasa)

Teknik Kaleng Susun

Siapkan kaleng bekas cat ukuran 5 kg
Lubangi sekeliling kaleng
Masukkan media tanam
Tanam benih sayuran dalam lubang tanam
Susun kaleng bertumpuk


sumber : http://zamrudkbd.wordpress.com/2008/05/01/memanfaatkan-kaleng-bekas-untuk-menanam-sayuran/