Kamis, 04 November 2010

Kelaparan di Biafra

Sumber : wikipedia dan www.flobamor.com

Republik Biafra adalah sebuah negara pecahan yang pernah ada di sebelah tenggara Nigeria selama jangka waktu sekitar tiga tahun antara 30 Mei 1967 hingga 15 Januari 1970.

Biafra diakui oleh beberapa negara termasuk Afrika Selatan namun dukungannya kepada kebijakan apartheid membuatnya kehilangan kesempatan dari kemungkinan mendapatkan dukungan dari berbagai negara Afrika lainnya.

Pada Januari 1966, para tentara Nigeria dari suku Ibo melakukan upaya kudeta yang akhirnya gagal dan cepat ditumpas. Dari Mei hingga September tahun yang sama, migran-migran Ibo di sebelah utara Nigeria menjadi sasaran pembunuhan massal. Letnan Kolonel Chukwuemeka Odumegwu Ojukwu yang memerintah bagian timur Nigeria saat itu, dan sendiri merupakan seorang Ibo, menyatakan wilayah timur tersebut sebagai negara merdeka yang beribukotakan Enugu.

Nigeria merespon dengan memblokir aliran keuangan, dan kemudian dengan kekerasan. Pertempuran terus berlangsung antara kedua belah pihak hingga tahun 1970, di mana Ojukwu akhirnya melarikan diri ke luar negeri dan Biafra kembali dimasukkan sebagai wilayah Nigeria. Dalam konflik selama tiga tahun tersebut, sekitar 1 juta orang diperkirakan menjadi korban, kebanyakan meninggal karena kelaparan dan penyakit.

Sungguh Miris hati Melihat dampak sebuah perang,begitu juga dampak perang yang terjadi di Biafra,jutaan anak meninggal dunia terutama disebabkan karena kelaparan,banyak fotografer yang mengabadikan peristiwa miris tersebut,berikut adalah foto-foto karya beberapa fotografer yang mengabadikan peristiwa kelaparan tersebut yang menyayat hati.

Ketika Igbos di Nigeria timur mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1967,Nigeria memblokade negara yang berpengalaman,yaitu Biafra.pada tiga tahun perang,lebih dari satu juta orang tewas,terutama karena kelaparan. pada masa kelaparan ini,anak-anak yang kurang protein banyak yang menderita penyakit kwarsiorkor,yang menyebabkan ototnya lemah dan perutnya melilit.kejadian tersebut menarik perhatian fotografer perang Don McCullin."saya tercurahkan oleh pandangan mata saya terhadap 900 anak-anak yang tinggal di satu di kamp dipusat titikkematian"katanya."saya kehilangan seluruh minat untuk memotret para prajurit saat beraksi".komunitas dunia memberikan intervensi guna membantu Biafra,dan belajar.pelajaran utama seputar keterkaitan kelaparan masif yang diakibatkan oleh masalah perang yang masih menghadapi persoalan yang sederhana.

1.her elder child died two days later,Kurt Strump, AP, Germany (DBR)

2.War on civilians in Umahia (Biafra),Max-Edwin Vaterlaus, Switzerland

3.Fatally wounded Ibo soldier,Gérard Klijn, The Netherlands

4.Small Biafran child in big white world,Sven-Erik Sjöberg, Sweden

5.Innocent victims of someone’s ambition,Sven-Erik Sjöberg, Sweden

6.There are many ready to help, but they have so little to give,Gérard Klijn, The Netherlands

7.Drink little brother…and live,Terence Spencer, England

8.2 bottles of milk on 10 liter of water,Max-Edwin Vaterlaus, Switzerland

9.That evening, she followed her child in death,Alex Kempkens, Germany (DBR)

10.Just one of the 8.000 children a day,Gérard Klijn, The Netherlands

Foto-foto diatas sebagai bukti bahwa begitu tidak ada untungnya sebuah peperangan,yang kalah jadi abu,yang menang jadi arang,sama-sama rugi...dan sekali lagi ditegaskan bahwa damai itu indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar